Minggu, 06 Maret 2016

singkil dimasa kecilku

Dimana Singkil masa kecilku?

“Seandainya di dunia ini ada surga, maka singkil adalah letak surga itu bagiku.” Mungkin kata-kata itu lah yang ada di benakku kala itu.Masyarakat yang akrab dengan kata sepakat, tanpa enggan bahu-membahu, obralan senyum senantiasa menghiasi wajah masyarakat, maraknya pengajian menghidupkan kehidupan singkil jadi lebih hidup “The Mosque is Live Center”, sehingga Singkil tidak jarang dijuluki Negri Batuah, tempat bersemayamnya ulama tasauf yang mahsyur sampai ke manca negara.

“Dahulu di singkil masyarakatnya saling gontong royong, tapi tidak tau sekarang faktor apa yang membuat semangat gontong royong itu mulai memudar” Ujar Al-Hamul Fadli
Canda tawa anak-anak yang mampu melebur kebekuan dan rasa lelah orang tua para anak adalah pemandangan yang indah dikeseharian Singkil. Singkil yang dulunya sangat menjunjung prinsip menghormati yang tua, menyegani yang sebaya, dan menyanyangi yang kecil.
Tapi sayangnya suasana itu hanya ku rasakan di masa kecilku, wahai kawan!!!

Singkil yang dulunya akrab dengan kata sepakat, sekarang berubah menjadi akrab dengan kecurigaan. Singkil yang dulunya tanpa enggan bahu-membahu, sekarang enggan menunjukkan “bahu”. Singkil yang dulunya dimarakkan dengan pengajian, sekarang memandang aneh pengajian. Singkil yang dulunya sangat menjunjung hubungan antara yang muda dengan yang tua sekarang telah dikikis oleh sifat acuh tak acuh.
Sekarang senyum dan tegur sapa yang ada dimasyarakat terlihat berbalut keengganan. Singkil yang dulunya tempat bersemayam ulama tasauf mahsyur sampai ke manca negara, tapi sekarang disibukkan dengan pertanyaan “angka berapa yang keluar” untuk sejumlah uang tertentu dengan diselingi imformasi indikasi korupsi pemegang kekuasaan.
Singkil sekarang dikecam kesunyian, kekakuan, kebekuan, dan kehampaan. “singki ko baiko-iko sajolah iko” itulah kalimat keseharian yang terngiang di tengah-tengah masyarakat menggambarkan 13 tahun umur Kabupaten Aceh Singkil yang jalan di tempat.
Kemana suasana masa kecilku dulu yang kusebut surga dunia??? Digilas oleh roda jamankah atau ditelan penghujung masa dunia?
Tetapi aku sangat yakin bahwa bongkahan bibit-bibit kesejahteraan Singkil yang dahulu pernah ada masih bisa dimunculkan kepermukaan lagi dan Yang Maha Kuasa pun tidak akan pernah meninggalkan kami dari Syafaat-Nya.
Aku ingin suasana masa kecilku kembali lagi.
(suhasdi wijaya Tanggal lintas 16-17 Juli 2012, BRR City

Tidak ada komentar:

Posting Komentar